PERLUASAN PABRIK : Para pekerja bangunan tampak mengerjakan pembangunan perluasan pabrik kayu UD Rahma Jaya di Desa Pare, Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung. Masalah dampak polusi menjadi persoalan berat ysng dialami warga sekitar pabrik. Foto: Hery Setyadi
Temanggung - Sebuah pabrik kayu berorentasi ekspor yang terletak di tengah pemukiman Desa Pare, Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung memperluas lokasi pabriknya. Ironisnya, perluasan lokasi dibarengi pendirian bangunan pabrik secara ilegal.
Puluhan tahun, pabrik ini, UD Rahma Jaya, kerap dikeluhkan warga di lingkungan pabrik, tentang gangguan suara berisik, debu butiran kau dan asap yang ditengarai mengganggu kesehatan dan keselamatan warga sekitar. Dengan adanya perluasan lahan pabrik, dimungkinkan kondisinya bakal memperparah dampak lingkungan. Padahal sesuai aturan pendirian pabrik atau industri diluar Kawasan Industri, luasnya dilarang melebihi satu hektar meter persegi.
Direktur UD Rahma Jaya, Rahma yang hendak dikonfirmasi di kantornya, mendadak menghilang. Saat wartawan mendatangi kantornya, sekuriti menyatakan bahwa direkturnya sedang pergi keluar dan mempersilakan wartawan meninggalkan nomor telepon untuk dapat dihubungi. Sikap tertutup Rahma disertai dengan tanpa memberikan reaksi saat dihubungi nomor ponselnya.
Kepala Desa Pare, Supangat yang dikonfirmasi, menyebutkan bahwa pihak desa tidak diberitahu atau dimintai ijin oleh pihak pabrik perihal adanya perluasan bangunan. Kades hanya mendengar dari pihak lain bahwa ijinnya ada, tapi tidak bisa memastikan.
Dari pantauan di lokasi perluasan pabrik yang berada di sebelah timur pemukiman warga, tidak diketemukan papan pengumuman ijin bangunan. Beberapa pekerja yang dimintai keterangan menyebutkan, perluasan bangunan pabrik sudah berjalan sejak dua bulan lalu. Aktifitas pekerja masih dilakukan dengan alat berat dan di lokasi tersebut sudah dipergunakan untuk kegiatan karyawan pabrik. (Hery S)
