KONSUMEN MERASA DITIPU : Puluhan konsumen pembeli unit rumah Ariston View di Temanggung melabrak pihak pengembang yang tak kunjung membangun unit rumah, padahal mereka sudah membayar lunas. Konsumen yang kecewa, telah melaporkan kasus dugaan penipuan ini ke Polres Temanggung. Manajer Teknik Ariston, Gunawan (baju putih) menemui perwakilan konsumen yang menginginkan solusi. Foto : Hery Setyadi
Temanggung, SGN.com - Puluhan konsumen pembeli unit rumah di elit di Kota Tembakau, Ariston View, menjerit. Uang miliaran rupiah milik konsumen, tidak diwujudkan oleh perusahaan pengembang dalam bentuk bangunan. Mereka melaporkan kasus dugaan penipuan ini ke kepolisian setempat.
Ariston View merupakan nama produk dari perusahaan pengembang berlabel Tamaland. Dan untuk membangun infrastruktur unit rumah dikerjakan oleh PT Mitra Bersama Realty. "Kami sudah membayar lunas dana sebesar hampir setengah milyar ke pengembang.
Tapi waktu sudah berjalan setahun tiga bulan,pondasi rumah saja belum ada tanda dibangun. Kami mencium indikasi dugaan penipuan terhadap kami selaku konsumen," kata salah satu konsumen yang menjadi korban kepada SGN.com Jum'at (27/1).
Tak hanya sendiri, konsumen yang bernasib sama jumlahnya puluhan orang. Mereka telah memesan dan membayar tanda jadi hingga pelunasannya sejak awal tahun 2021, tapi bangunan rumah tak kunjung terwujud hingga awal tahun 2023. Para konsumen sudah sering mempertanyakan kejanggalan ini kepada pengembang. Namun jawaban dari pihak pengembang seolah mengelak dengan seribu alasan.
Perumahan elit Ariston View dibangun beberapa tahun lalu dengan konsep resort yang dilengkapi club house dan segala sarana layaknya perumahan lux. Untuk urusan harga rumah, dari yang tipe termurah dibanderol setengsh miliar lebih dan tipe premium dihargai mendekati satu miliar rupiah.
Sesuai siteplan, perumahan yang berlokasi di Desa Sanggrahan, Kecamatan Kranggan rencananya bakal ada 169 unit rumah dengan empat macam tipe. Dari pengamatan SGN.com di lokasi baru sebanyak 66 unit terbangun, itupun dalam kondisi belum sepenuhnya jadi dan sebagian mangkrak. Di lokasi, hingga kini, baru empat rumah yang dihuni oleh pembeli.
Pucuk pimpinan Tamaland dan PT Mitra Bersama Realty selaku pengembang, Abdul Haris S.Pd, ketika hendak dikonfirmasi, tidak bisa ditemui di kantornya. Di rumah Haris, di daerah Jampirejo Kota Temanggung, sepi tanpa penghuni. Manajer Teknik Tamaland, Gunawan, yang ditemui di kantornya hanya memberikan jawaban setengah tertutup.
"Saya tidak tahu, soal kenapa belum dibangun, itu pimpinan yang menentukan. Kami masih menawarkan rumah ke calon konsumen, tapi kami tidak akan melakukan transaksi," kilahnya saat ditanya kenapa aktifitas marketing masih berjalan, meskipun pengembang sedang bermasalah dengan para konsumen. (Hery S)