Temanggung, SGN.com - Kasus tindak kekerasan terhadap anak di SMP Negeri 1 Candiroto membuat babak baru yang patut dipertanyakan saat pemeriksaan saksi. Reza (15) saksi utama, diinterogasi Kanit PPA Polres Temanggung dan anggotanya di sebuah warung bakso di pinggir Jalan Raya Muntung-Candiroto.
Reza ditemui penyidik PPA pada pukul 11.30 WIB di emperan warung di Margoyoso.Anehnya, saksi yang masih dibawah umur ini, saat diinterogasi penyidik, tidak didampingi siapapun, baik dari orang tuanya atau penasehat hukum.
"Saya ditanya kejadian pemukulan Raihan teman saya oleh kepala sekolah. Saya diminta duduk di depan warung," tutur Reza, Kamis (29/12).
Kejadian saksi diinterogasi penyidik terjadi pada hari Selasa (27/12). Reza sesuai jadwal, dimintai keterangan oleh Kanit PPA Polres Temanggung, Iptu Septi. Beberapa hari sebelumnya, Septi mengabari pihak Reza dan bikin janji untuk bertemu di rumah Reza di Dusun/Desa Batursari, Kecamatan Candiroto.
Seharusnya, secara prosedural pemeriksaan, saksi Reza yang masih dibawah umur wajib didampingi, baik oleh orang tuanya atau penasehat hukum.Kedua orang tua Reza, beberapa hari lalu sudah memberikan kuasa kepada penasehat hukum dari Pelita Yustisia Nusantara.
Selain itu, menginterogasi saksi di warung bakso, dinilai tak lazim dan menyalahi prosedur pemeriksaan. Orang tua Raihan (korban pemukulan), Nur Hamidah S.Pd berpendapat tempat pemeriksaan terhadap saksi di warung bakso adalah tidak dibenarkan.
"Kami sudah menyampaikan kejadian abnormal ini kepada tim penasehat hukum. Kami terus khawatir, saksi yang masih dibawah umur, berada dalam tekanan psikis jika diperlakukan seperti itu," terangnya. (Hery S)
