Fatmawati dan Hari Ibu 2022.

 

teks foto : Ibu Fatmawati Soekarno- dikelilingi lima orang putranya. Guntur,Megawati,Rachmawati, Sukmawati dan  Guruh Soekarno Putra. Ketua Pemina Yayasan Pendidikan Putri Cempa. Kharirotus Sa'adah Foto  istimewa.


Kudus, SGN.com-Pelaksanaan puncak peringatan Hari Ibu (PHI) di Bengkulu menjadi momentum napak tilas perjuangan dan penghargaan kepada Fatmawati yang dengan semangat nasionalismenya menjahit Sang Saka Merah Putih untuk kedaulatan Indonesia,” tulis Kemen PPPA melalui akun Twitter @kpp_pa.


Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Bintang Puspayoga mengatakan, peringatan Hari Ibu 2022 menjadi momentum meneladani fondasi perjuangan para pahlawan perempuan yang namanya tetap harum hingga kini dan menjadi inspirasi bagi masyarakat Indonesia. 


“Peringatan Hari Ibu adalah milik kita semua, sebagai anak, sebagai istri, sebagai ibu, maupun sebagai teman seperjuangan yang tidak lelah menjadi arti di manapun berada. Selamat Hari Ibu yang ke-94, khususnya bagi seluruh perempuan Indonesia,” kata dia saat membuka acara puncak Peringatan Hari Ibu di Balai Semarak, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, Kamis (22/12/2022). 


Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa peringatan Hari Ibu tahun ini mengilhami jejak perjuangan Fatmawati, tokoh perempuan berjiwa patriot asal Bengkulu yang telah memberikan sumbangan tak ternilai dalam peristiwa proklamasi. Dalam kondisi mengandung, Fatmawati telah mempersiapkan bendera merah putih bagi bangsa Indonesia yang saat itu akan memproklamirkan kemerdekaannya.


“Untuk mengenang jasa besar Ibu Fatmawati tersebut sekaligus mengingatkan kita sekali lagi tentang peran penting perempuan, para ibu bangsa, sebagai penjahit semangat generasi, pendidik pertama putra-putri negeri, dan pencetak para pemimpin bangsa, maka peringatan Hari Ibu ke-94 ini mengambil tempat di Bengkulu yang merupakan daerah kelahiran Ibu Fatmawati," terangnya.


Fatmawati lahir pada 5 Februari 1923 dan meninggal pada 14 Mei 1980. Memilik lima orang anak : Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati dan Guruh Soekarno Putra. Saat menjahit bendera merah putih ukuran 300 x 200 centimeter tengah mengandung.


Menurut Menteri PPA : . perjalanan panjang selama 94 tahun sejak Kongres Perempuan Indonesia Pertama telah mengantarkan berbagai bentuk kemajuan bagi kaum perempuan. Namun, perjuangan mewujudkan kesetaraan gender masih jauh dari yang dicita-citakan para tokoh perempuan. 


Sampai kini perempuan masih dikategorikan sebagai kelompok rentan yang tertinggal dalam berbagai bidang pembangunan. Menurut Bintang, ketertinggalan itu bukanlah karena perempuan lemah atau tidak memiliki kemampuan, tetapi karena masih kuatnya budaya patriarki dalam masyarakat yang menghambat langkah. 


Padahal, perempuan merupakan potensi bangsa yang sangat berharga. Dari jumlahnya saja, perempuan mengisi hampir setengah dari populasi Indonesia, dan sekitar 70 persen perempuan Indonesia masuk dalam usia produktif. 


“Jika kita mampu memberikan kesetaraan bagi perempuan, maka dampak positifnya pun akan dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Maka, peringatan Hari Ibu yang ke-94 masih mengambil tema besar 'Perempuan Berdaya, Indonesia Maju' untuk terus mengingatkan kita akan hal tersebut,” kata dia.

JOKOWI :

"Hari ini, 94 tahun lalu, para pejuang wanita berkumpul di Yogyakarta, membahas agenda besar bagi bangsa yang tengah berjuang untuk merdeka. Semangat para pejuang wanita itu masih terasa hari ini. Perempuan Indonesia tetap memanggul peran penting membawa bangsa ini melangkah maju," kata Presiden Joko Widodo ( Jokowi) melalui akun Twitternya, Kamis (22/12).


Sedang menurut Kharirotus Saadah, selaku Pembina Yayasan Pendidikan Putri Cempa, Desa Gondoharum Jekulo Kudus, ibu tidak hanya  secara biologis dan semua perempuan harus siap menjadi seorang ibu“  Ibu ideologis adalah ibu yg mengerti tentang  kemuliaan seorang ibu Dan peran terbesar di semua lini adalah dari seorang ibu “ tegasnya Selain itu menurut dia : perempuan juga sebagai tiang agama serta tiang negara“ Ibu nya baik, anak-anaknya pasti baik.


Sebab ibu  adalah madrasah pertama atau sekolah pertama dari  anak-anaknya. Sedang ukuran kebaikan seorang ibu adalah dari  tiga sikap.atau akhlak, Selalu bersyukur, sabar ikhlas dan tawakkal.papun kondisinya tiga  sikap itu harus terpatri dalam sanubari seorang ibu” tegasnya.


Sementara peran ibu di pemerintahan sangat menunjang iklim pemerintahan yang  disilplin bersih adil dan merakyat. Termasuk peran dalam lingkungan,tata kota, tata desa tata kelola sampah hingga pendidikan anak. “ Jadi semua ibu harus punya peran dominan dan juga harus tahu peran strategis seorang ibu”. (Ant/Sup)

Tags

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top