Teks foto : Wajah baru hasil penataan lingkungan pendopo kabupaten Kudus dari sisi timur Jumat ( 30/12/2022). Air mancur dan pos penjagaan. "Lapangan" kecil tanpa satu batang pohon dengan latar belakang pendopo kabupaten foto Sup.
Kudus,SGN.com- Sekitar 10 pohon penghijauan yang mengitari “lapangan” kecil depan pendopo Kabupaten Kudus, tanpa ampun ditebang seluruhnya. Demi sebuah “Penataan Parkir, Taman, Pembangunan Pos Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Rehab Pagar” senilai Rp 3.041.438.000,- ( Rp 3,01 miliar).
Dan sampai dengan Jumat siang (30/12/2022) sejumlah pekerja nampak masih mengganti rumput yang dijadwalkan tuntas 100 persen Sabtu (31/12/2022) sesuai perjanjian kontrak. Konon info yang diperoleh Dupanews ada sejumlah pihak yang samasekali belum memperoleh pembayaran. Selain itu banyak pihak mempertanyakan besaran nilai bangunan proyek yang dibiayai dari APBD Kudus 2022.
Dari hasil pengamatan di lapangan, bangunan lama yang diratakan dengan tanah hanya pos penjagaan dan kantin-bekas gedung PKK . Bekas lokasinya dijadikan “taman”. Lalu di sisi timur berbatasan dengan dinding tembok komplek Taman Bojana dan Gedung Buruh (SPSI) dirombak menjadi perluasan parkir.
Lalu dibangun dua bangunan kembar pos keamanan (Satpol PP) di sisi dalam gerbang ke luar masuk pendopo. Sedang pilar pilar gerbang tidak tersentuh. Kecuali di bagian atas ada tambahan bangunan mirip mahkota bercat kuning. Sementara pagar besinya ditinggikan dan di bagian bawah ada tulisan besar yang masih terbungkus kain.Kemudian yang nampak direhab keberadaan air mancur yang berdekatan dengan pagar besi.
Dengan penataan tersebut, untuk saat ini nampak lebih terbuka dan lebih luas. Terutama di sisi barat merupakan gedung /kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu- Mal Pelayanan Publik yang menghadap ke timur.
Dengan penambahan gedung gedung baru di seputar pendopo dan rumah dinas bupati tersebut, maka bangunan lama ini semakin “ketinggalan”. Meski bangunan ini tergolong masa kolonial abad ke XVI- XIX (16-19) dan telah ditetapkan sebagai cagar budaya. Namun ironisnya baru sebagian kecil yang dipugar dan nyaris tidak pernah dianggarkan. (Sup)