Pertengahan 2023 Perusahan Mebel di Desa Papringan Dioperasikan

Teks foto : Firdaus "bos" perusahaan industri mebel yang menanamkan usahanya di Desa Papringan Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus. Foto Sup


Kudus, SGN.com — Perusahaan yang bergerak di bidang industri permebelan direncanakan sudah bisa dioperasikan pertengahan tahun 2023. Perusahaan baru yang bernaung di bawah “bendera” PT Triconville ini menempati lahan seluas 10,3 hektar di Desa Papringan Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus.

Hal itu diungkapkan bos PT Triconville, Firdaus, saat ditemui  di Papringan Kamis ( 3/11/2022). “Kami menurut rencana akan menerima karyawan baru lebih dari 300 orang. Sedang rincian karyawan yang kami butuhkan saat ini belum ada. Mengingat masih cukup lama operasional perusahaan. Kami akan utamakan lebih dahulu warga Kudus, karena antara lain faktor lokasi” ujarnya.

Pria yang mengenakan baju kotak kotak kebiruan ini menambahkan pada posisi sekarang, tengah dalam proses pengurukan lahan dengan tanah dan baru mencapai sekitar 35 persen. Sempat beberapa kali terhenti akibat adanya sedikit kasus yang mencuat ke permukaan. Termasuk adanya unjukrasa. “Untuk biaya pengurugan hingga pembelian/pembebasan tanah diperkirakan mencapai sekitar Rp 25 miliar. 

Sedang untuk kebutuhan pembangunan “pabrik” untuk sementara belum dibahas” Lalu kenapa memilih lokasi perusahaan di Papringan Kaliwungu Kudus bukan di seputar Desa Bawu Kecamatan Batealit Jepara yang berdekatan dengan lokasi usaha/kantor PT Triconville. Padahal upah buruh di Jepara lebih murah dibanding dengan di Kudus ?

Menurut Firdaus, karena lokasi baru di Desa Papringan dari berbagai sudut pandang lebih “menguntungkan”. Relatif mudah dijangkau dari berbagai daerah. Baik untuk urusan bahan baku, pemasaran, transportasi dan sebagainya. “Kami sudah perhitungkan dengan cermat. Harapan kami perusahaan baru ini mampu berjalan dan berkembang dengan baik. Itu artinya kami dan segenap karyawan nantinya akan memperoleh penghasilan yang layak. Hal itu juga akan berimbas kepada sektor yang terkait.” ujarnya optimis.

Hanya saja ketika ditanyakan tentang efek munculnya perusahaan terhadap kemungkinan adanya kerusakan lingkungan, Firdaus terus terang belum sempat mengantisipasinya. Namun dengan adanya masukan tentang hal tersebut pihaknya berterimaksih dan akan menindak-lanjuti lebih dini. Misalnya tentang kehadiran sungai dan kondisi riil lahan di Desa Papringan yang rawan bencana banjir.(Sup)
Tags

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top