Kudus, SGN.com — “Banjir” lumpur, Selasa sore ( 8/11/2022) menggenangi ruas jalan Kudus- Jepara. Masuk wilayah Desa Papringan Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus. Tepatnya di depan pintu gerbang lokasi rencana pembangunan perusahaan mebel PT Triconville. Akibatnya sejumlah pemotor terpeleset dan jatuh- akibat air bercampur tanah, tanah liat, sehingga menjadi licin. Belum diketahui secara pasti apakah ada korban luka ringan atau luka berat.
Namun yang pasti dua orang polisi lalulintas dari Polsek Kaliwungu disiagakan di lokasi untuk membantu melamcarkan arus lalulintas. Mengingat kondisi lalulintas nyaris sepanjang 24 jam lumayan padat. Terutama saat ke luar masuknya ratusan buruh pabrik rokok, buruh perusahaan lainnya, maupun pengguna lalu lintas lainnya.
Ruas jalan ini di sisi kanan kiri terdapat sejumlah perusahaan, termasuk Stasiun Pengisian Bahan Umum (SPBU) hingga para pedagang kaki lima.
Ali Yusron, yang mewakili pihak manajemen PT Triconville membenarkan kejadian tersebut. Namun pihaknya juga telah berusaha untuk turut aktif “mengatasi” .Antara lain dengan menyemprotkan air bersih kea rah seputar pintu gerbang, Juga semacam parit agar “banjir lumpur” tidak mengalir ke jalan raya.
Berdasarkan pengamatan di lapangan, sangat dimungkinkan “banjir lumpur” bakal terjadi dengan volume yang jauh lebih besar. Seiring dengan intensitas curah hujan yang semakin tinggi (lebat) dan berlangsung dalam kurun waktu lama.
Dengan guyuran hujan, dipastikan sebagian tanah urug yang telah diurugkan ke lahan seluas 10,3 hektar akan tergerus. Terutama tanah lahan urugan yang belum dipadatkan dengan alat berat. Selain juga akan diperparah dengan kemungkinan meluapnya sungai kecil yang berada di dalam areal-lahan tersebut. Juga memungkinkan aliran sungai bisa tersumbat, karena sebagian tanah urug sudah diurug ke seputar badan sungai.
Dalam perbincangan dengan SGN.com, pekan lalu, Firdaus selaku “bos” Triconville menjelaskan pengurugan tanah baru sekitar 35 persen dari total luas tanah 10,3 hektar. Sehingga pihaknya berusaha untuk secepatnya melakukan pengurugan dengan menegarhkan banyak armada truk. Sekaligus berpacu dengan semakin dekatnya musim penghujan.
Menurut warga Desa Papringan, nyaris setiap musim hujan, desa ini dilanda banjir dan mengakibatkan jalan raya Kudus — Jepara menjadi terputus, macet atau paling tidak tersendat. Anehnya pihak Triconville justru sampai sekarang belum mengantisipasinya.(Sup)