Kudus, SGN.com — Sekitar 44 pedagang kaki lima (PKL) dan ratusan pengojek di komplek Taman Menara bakal tergusur dalam waktu. Setelah pemerintah kabupaten (Pemkab) Kudus menetapkan program “penataan ulang” Taman Menara yang terletak di Jalan Sunan Kudus Kecamatan Kota Kudus.
Penataan ulang tersebut dibiayai dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2022, sebesar Rp 680 juta. Dan akan ditangani Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar). Setelah terlebih dahulu pengelolaan Taman Menara diserahkan kepada Disbudpar dari Dinas Perdagangan.
Dari hasil penesuluran Dupanews.id selama beberapa hari terakhir, terjadi penolakan dari kalangan PKL, pengojek, maupun dari Federasi Serikat Pekerja Transportasi Indonesia (FSPTI)- Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI).
Koordinator Taman Menara, Rusmanto yang ditemui Rabu (26/10/2022) membenarkan tentang 44 PKL yang bakal tergusur. PKL tersebut menempat ruas di bagian bagian utara. Memanjang dari timur ke barat, Lalu PKL yang menempati kios di bagian barat, Termasuk tembok yang berada di seberang depan Masjid Madureksan. Sedangkan PKL lainnya di seberang depan komnplek Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus tidak akan digusur, karena status tanah yang ditempati adalah tanah hak milik. Menurut rencana sosialisasi dengan PKL dijadwalkan hari ini atau besok di ruang pertemuan Terminal Bakalan Krapyak” ujarnya.
Ia menambahkan para PKL dan pengojek akan “direlokasi” ke terminal Bakalan Krapyak.Saya sudah sangat sering menerima keluhan dan keberatan mereka untuk dipindahkan, tapi saya tidak bisa berbuat apa apa ,karena status saya hanya sebagai bawahan.”
Sejumlah PKL yang ditemui terpisah pada umumnya begitu resah setelah mendapat informasi bakal tergusur ke Bakalan Krapyak, Mengingat setelah terkena imbas Covid 19, sebagian besar diantaranya mereka terpaksaa menutup usahanya, Berupa berbagai macam jenang kudus, makanan kecil/ringan lainnya, minuman dan sebagainya. Sekarang kondisnyai belum 100 persen pulih.
Selain itu mereka juga belum tahu pasti tentang lokasi baru itu sudah dipersiapkan atau belum.Lalu apakah di tempat yang baru dagangan mereka akan laku atau tidak.
Pendapat pengojek Ketua Pimpinan Cabang FSPTI Kabupaten Kudus, Ulung Suharto, pihaknya tetap mendukung adanya proyek penataan Taman Menara. Tapi mohon kepada pemerintah para pengojek tetap berada di Taman Menara.
Ojek motor yang menjalani rute Bakalan Krapyak — Menara Kudus, terbagi menjadi dua kelompok besar. Kelompok pertama menamakan diri sebagai Pengojek Menara dan terbaginmenjadi kelompok malam, pagi-siang hari.
Pengojek Menara, hanya khusus melayani peziarah/wisatawan dari komplek Menara hingga Bakalan Krapyak. Mereka dilarang mengangkut penumpang/peziarah/wisatawan setelah tiba di Bakalan Krapyak.
Sedang kelompok kedua, pengojek yang mengantarkan peziarah/wisatawan dari Bakalan Krapyak menuju Menara. Juga dilarang membawa penumpang/peziarah/wisatawan dari Menara ke Bakalan Krapyak. Lalu untuk tariff/ongkosnya seragam. Sekali “jalan” dengan satu penumpang Rp 10.000 dan jika dua penumpang Rp 15.000.
Jika semuanya terkonsentrasi di terminal Bakalan Krapyak, bakal terjadi penumpukan penumpang/peziarah/wisatawan, hingga jor-joran dan adu cepat.Contoh saat penumpang,/pziarah/wisatawan tiba di Bakalan Krapyak lalu secepatnya diangkut ke Menara. Para pengojek secepatnya pula kembali ke Bakalan Krapyak untuk menunggu/mengangkut penumpang baru.
Tetapi di saat bersamaan, ada sejumlah hingga sekelompok penumpang/peziarah/wisatawan yang tengah menunggu ojek di komplek Menara untuk kembali ke Bakalan Krapyak. Padahal di lokasi itu ( Taman Menara) tidak lagi dijadikan pangkalan ojek.
Kesemrawutan bakal bertambah, saat empat unit mobil angkutan khusus rute Bakalan Krapyak- Menara dan angkutan umum/perkotaan/pedesaan ikut nimbrung.Semalam baru terjadi bentrok antar sesame kelompok ojek motor dan angkutan umum/kota/pedesaaan.
Kasusnya masih dalam proses penyeesaian di Polsek Kota Kudus,” ujar Rusmanto .
Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) Kudus, Putut Srikuncoro yang ditemui di ruang kerjanya, telah diputuskan pangkalan ojek disatukan di komplek terminal Bakalan Krapyak ( pangkalan ojek Menara dipindah ke Bakalan Krapyak).”Ini sudah berdasarkan kajian. Nanti ada sejumlah petugas yang mengawasi dan mengarahkan.Kami sangat berharap tidak terjadi gejolak.” tegasnya.(Sup)