5 Ekor Sapi Milik Bumdesma, “Melayang” Terkena PMK

Kudus, SGN.com— Lima ekor sapi jenis Segon, dan beberapa ekor kambing milik Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDESma) Rukun Lestari Desa Besito Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus terserang Penyakit Mulud dan Kuku (PMK). Akibatnya  terpaksa dijual dengan harga murah. Padahal setiap ekor harga pembeliannya pada akhir 2021 atau awal 2022, mencapai Rp 16 juta.

Menurut Direktur BUMDESma Rukun Lestari, Nor Afnan, yang ditemui di komplek kandang sapid an kambing Rukun Lestari, Senin (24/10/2022),  pihaknya tidak hanya menderita kerugian dalam bentuk uang, tetapi juga kerugian dalam bentuk lain. Seperti  memperlambat proses pengembangan peternakan yang tengah dirintis dan dibiayai dari pemerintah pusat maupun dana desa.  “Kami sudah berusaha keras untuk mengembangkan termasuk upaya penanggulangan virus tipe A dari family Picomaviridae, genus Apthovirus. Tapi kenyataan tidak berhasil. Kami sudah laporkan kronoligisnya kepada dinas/aparat terkait” ujarnya dengan nada sedih.

Menurut Kementerian Desa   Pilot Projek Program Desa Peternakan Terpadu Berkelanjutan dimulai di tujuh BUM Desa Bersama. Yaitu Kabupaten: Bandung, Cirebon, Kebumen, Nganjuk, Jombang, Lumajang, dan Kudus. Tiap BUMDes Bersama ini melibatkan sekitar 5-10 desa di sekitarnya. Ketujuh BUMDes Bersama yang menjadi proyek percontohan ini telah mendapatkan pelatihan dan pendampingan dari Kemendesa PDTT dan pihak ketiga. 
Nor Afnan menambahkan : pihaknya menerima  proyek dalam bentuk uang tunai Rp 500 juta. Kemudian dibelikan 10 ekor sapi jenis Segon @ Rp 16 juta atau Rp 160 juta. Ditambah untuk pembelian beberapa ekor kambing senilai Rp 25 juta. Atau totalnya Rp 185 juta. Sisanya Rp 315 juta untuk pembuatan kandang, tempat  biogas, kamar mandi/wc dan sejumlah peralatan penunjang lainnya. “Kami mulai “operasi” awal Februari 2022. Dengan target mampu meningkatkan berat badan per ekor sapi 1,6 kilogram per hari dengan harga pakan Rp 20.000. Kami sudah lakukan. Termasuk studi ke sejumlah kota. Tapi kenyataannya sulit sekali tercapai. Malah lima ekor sapi dan semua ternak kambing terserang PMK pada sekitar Juli-Agustus. “ ujarnya terus terang.

Sedang kondisi lima ekor sapi yang masih tersisa, per Senin ( 24/10/2022) kondisinya masih aman aman saja. Namun pihaknya belum berani menjual sapi tersebut, meski bobot sapi saat ini per ekor sudah mencapai sekitar 2,5 kuintal. Dalam sistem penggemukan yang ditrapkan Rukun Lestari sebenarnya dibenarakn untuk dijual. Namun karena masih terganjal dengan belum bebasnya (100 persen )PMK, maka untuk sementara belum “dilepas”. “Termasuk dari sisi pertimbangan harga sapi di pasaramn belum stabil. Selain juga berpengaruh terhadap rencana pembelian sapi, kambing dan program lainnya dengan sumber dana Rp 500 juta, dari iuran 10 desa di wilayah Kecamatan Gebog. Uang itu masih “aman” kami simpan. Jika semuanya sudah pulih sesegera mungkin dana itu dimanfaatkan sesuai peruntukkannya” tegas Nor Afnan.(Sup)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top