Istimewa. |
Editor: Gus Lutfi
SGN, JAKARTA - Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional (ATR/BPN) menyerahkan Sertifikat Hak Pakai atas tanah Candi Borobudur
kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
(Kemendikbudristek), Kamis (18/08/2022), di Kantor Kemendikbudristek.
Sertifikat tanah tersebut diserahkan langsung oleh Menteri ATR/Kepala BPN Hadi
Tjahjanto kepada Mendikbudristek Nadiem Makarim.
“Sertifikat ini merupakan hasil dari kolaborasi berbagai pihak.
Semoga dengan diterbitkannya sertifikat ini bisa memberi dukungan terhadap
pengembangan pariwisata di Kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas
Borobudur,” ujar Hadi.
Hadi menyampaikan. penyertifikatan Candi Borobudur merupakan
bagian dari langkah yang dilakukan Kementerian ATR/BPN untuk mendaftarkan
seluruh bidang tanah yang ada di Indonesia melalui program Pendaftaran Tanah
Sistematis Lengkap (PTSL).
“Sekarang ini kegiatan PTSL sudah berhasil mendaftarkan 74 persen
dari seluruh bidang tanah di Indonesia, dari total 126 juta bidang.
Penyertifikatan aset instansi pemerintah merupakan bagian dari PTSL yang harus
segera diselesaikan, agar setiap bidang tanah di Indonesia dapat terdaftar dan
terpetakan dengan baik,” ujarnya.
Sementara itu Mendikbudristek Nadiem Makarim mengatakan bahwa
tahun 2022 ini merupakan tahun bersejarah bagi Candi Borobudur. Di awal tahun,
Candi Borobudur disahkan menjadi tempat ibadah umat Hindu dan Budha dari
seluruh dunia. Kemudian, Candi Borobudur juga ditempatkan sebagai tuan rumah
dari Pertemuan Tingkat Tinggi Kebudayaan G20 yang akan berlangsung pada bulan
September nanti.
“Dengan diterbitkannya Sertifikat Hak Pakai untuk tanah Candi
Borobudur, semakin lengkaplah upaya kita untuk terus memajukan warisan budaya
kebanggaan bangsa Indonesia,” ujar Nadiem.
Nadiem pun menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat
dalam penyertifikatan tanah Candi Borobudur yang telah dilakukan sejak tahun
2015 ini.
“Saya ingin mengucapkan apresiasi dan terima kasih
sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah ikut menjalankan, mengawal,
memberi masukan, hingga memfinalisasi terbitnya sertifikat ini. Sekali lagi,
capaian ini berhasil kita peroleh berkat gotong royong dan kolaborasi yang
melibatkan berbagai pihak,” ujar Mendikbudristek.
Nadiem juga mengajak semua pihak untuk terus menguatkan gotong
royong dalam mengelola situs Candi Borobudur dengan berorientasi pada pemajuan
kebudayaan Indonesia.
“Mari bersama-sama merawat keberlangsungan dan mendorong pemajuan
Candi Borobudur demi terwujudnya cita-cita Merdeka Berbudaya,” pungkas Nadiem.